Trend kota berkelanjutan di dunia terlihat dari penggunaan energi terbarukan hingga memiliki rute bersepeda, tempat pengisian kendaraan listrik, dan banyak ruang hijau untuk melawan perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca.
SITUS
uswitch yang merupakan situs perbandingan harga untuk konsumen di dunia memilih
kota-kota paling berkelanjutan dan ramah lingkungan. Uswitch melihat energi
setiap kota, infrastruktur transportasi, keterjangkauan, polusi, kualitas
udara, emisi CO2, dan persentase ruang hijau.
1.
Canberra, Australia
Ibu kota
Australia sangat bergantung pada energi bertenaga surya dan ladang angin untuk
energi kota mereka. Canberra tidak hanya menyediakan kehidupan yang
berkelanjutan bagi penduduknya, tetapi juga memiliki program untuk memastikan
bahwa 94% penduduknya memiliki akses internet untuk menjadikan Canberra sebagai
kota yang terhubung
2.
Madrid, Spanyol
Kota ini
telah menciptakan inisiatif berkelanjutan selama bertahun-tahun karena walikota
telah mengumumkan bahwa hutan Madrid perlu dilindungi dengan cara apa pun, ini
menyebabkan Madrid menjadi kota yang hijau. Penggunaan energi berkelanjutan
untuk transportasi telah menarik perhatian banyak orang.
3.
Brisbane, Australia
Brisbane
memiliki berbagai tanaman dan satwa liar asli yang sehat serta kawasan habitat
yang terlindungi dan terhubung dengan baik, bebas dari spesies invasif. Dengan
beberapa tujuan untuk tahun 2031 adalah 40% daratan Brisbane akan menjadi habitat
alami dan rata-rata emisi karbon rumah tangga dari energi, limbah, dan
transportasi akan setara dengan enam ton karbon dioksida per tahun.
4.
Dubai, Uni Emirate Arab
Dubai
memiliki pembangunan perumahan yang disebut ‘Kota Berkelanjutan’. ‘Kota’ ini
mendaur ulang air dan limbahnya serta menghasilkan lebih banyak energi daripada
yang dikonsumsinya. Dubai bertujuan untuk mendapatkan 75% energinya dari sumber
yang bersih dan terbarukan pada 2050.
5.
Copenhagen, Denmark
Di
Copenhagen lebih banyak orang menikmati bersepeda daripada menggunakan
kendaraan untuk berkeliling, dengan hanya 29% rumah tangga yang memiliki mobil
membantu mereka mencapai tujuan menjadi kota netral CO2 pertama. Makan organik
adalah bagian besar kota dengan seperempat dari total penjualan makanan di kota
adalah produk organik.
6.
Frankfurt, Jerman
Tujuan utama
Frankfurt adalah untuk mengurangi emisi CO2
mereka sebesar 50% pada 2030. Emisi CO2 mereka terutama berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil dan industri beton mereka. Pada 2000 Frankfurt membuat
komitmen untuk menjadi kota paling ramah lingkungan di dunia.
7.
Hamburg Jerman
Jalur
sepeda, mobilitas berbasis listrik, pengelolaan sampah, pembangunan kembali
lingkungan adalah beberapa praktik positif yang dilakukan Hamburg. Kota ini
tengah menuju untuk menjadi ‘kota hijau’ Eropa karena ruang hijau, area
rekreasi dan hutan mencapai 16,5% dari wilayah metropolitan.
8.
Praha, Republik Ceko
Praha
menerapkan infrastruktur transportasi khusus, dukungan mobil dan sepeda listrik
serta pembatasan emisi CO2 . Dewan Kota Praha menyetujui komitmen kota untuk
mengurangi emisi CO2 sebesar 45% pada tahun 2030 dan menghilangkannya
sepenuhnya paling lambat pada tahun 2050.
9.
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
Kota ini
bergantung pada energi matahari dan sumber energi terbarukan lainnya dan
dirancang untuk menjadi pusat bagi perusahaan teknologi bersih. Abu Dhabi
adalah rumah bagi kluster teknologi bersih yang berkembang pesat, zona bebas
bisnis, dan lingkungan perumahan dengan restoran, toko, dan ruang hijau publik.
10.
Zurich, Swiss
Kota ini
berfokus pada efisiensi energi karena warga dan pendatang didorong untuk
berjalan kaki atau menggunakan
transportasi umum. Rumah baru dan bangunan umum harus mematuhi prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan yang ketat. Industri dan bisnis mereka secara teratur
dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan energi atau tujuan pengurangan
limbah.
Dalam melakukan
pemeringkatan ini uswtich mempertimbangkan tingkat kejahatan, keterjangkauan
properti, tingkat lalu lintas (termasuk waktu perjalanan, emisi CO2 dan
inefisiensi sistem lalu lintas), tingkat polusi (udara, air dan jenis yang
lebih kecil), penggunaan energi terbarukan. Semua angka dikumpulkan dari data
Nomad dan Numbeo, per 19 April 2021.
Sumber: KIPRAH
Vol 111 th XX | Oktober 2021