Tampilkan postingan dengan label Hunian Milenial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hunian Milenial. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Januari 2023

Hunian Milenial dengan Kemudahan Transportasi

Hunian vertikal berbasis transportasi atau Transit Oriented Development (TOD) memudahkan masyarakat melakukan mobilitas dalam beraktifitas.



RUMAH atau hunian menjadi kebutuhan penting, terutama di kota besar. Terbatasnya lahan membuat ketersedian rumah tapak kian menyusut. Menjawab kebutuhan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membuat kebijakan dan mendorong dunia usaha mengembangkan hunian vertikal berbasis transportasi atau Transit Oriented Development (TOD).

Salah satu keuntungan tinggal di TOD selain mendapatkan hunian yang layak, masyarakat juga akan lebih mudah bepergian dengan menggunakan sarana transportasi seperti kereta api komuter. “Saya selalu promosikan ke temanteman bahwa jika anda membeli TOD, selain membeli rumah juga dapat kereta api.” kata Menteri Basuki.

Menurutnya, dengan memilih tinggal di TOD, maka masyarakat secara tidak langsung bisa menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi. Apalagi ada jaminan ketepatan jadwal sarana transportasi seperti kereta api atau Kereta Rel Listrik (KRL)/Commuter line. Apalagi sekarang pelayanan PT KAI semakin baik kepada masyarakat. “Salah satu keuntungan tinggal di TOD masyarakat bisa diantar jemput kereta api. Masyarakat lebih mudah melakukan mobilisasi karena terintegrasinya hunian dengan transportasi massa.” imbuh Menteri Basuki.



Untuk meningkatkan ketersediaannya hunian TOD, Menteri PUPR juga meminta agar sinergi antar kementerian, seperti Kementerian PUPR dengan Kementerian BUMN bisa lebih ditingkatkan lagi. Apalagi masih banyak aset-aset PT KAI yang juga bisa dimanfaatkan sebagai TOD sehingga secara tidak langsung bisa mendukung Program Sejuta Rumah, dan program-program pemerintah untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat.

Selain itu, Menteri PUPR juga meminta Perum Perumnas dan para pihak terkait bisa kembali ke rencana/ garis besar perjuangan (khittah) agar bisa lebih berperan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, salah satu hasil sinergi Kementerian PUPR dengan Kementerian BUMN dalam pembangunan hunian berkonsep TOD adalah Rusun Semesta Mahata Serpong. Merupakan salah satu hasil sinergi antar BUMN yaitu Perum Perumnas, PT KAI dan PT Adhi Karya.

Pembangunan Rusun TOD merupakan sinergi transportasi umum dan pemenuhan kebutuhan perumahan, yang juga merupakan salah satu langkah Perum Perumnas memperbaiki bisnis modelnya melalui sinergitas dengan BUMN lainnya. Di masa depan Perumnas juga didorong untuk melaksanakan kerja sama dengan swasta.

“Di masa pandemi COVID-19 suka tidak suka pemerintah, harus mengantisipasi kebutuhan masyarakat seperti penyediaan hunian TOD ini yang juga cocok untuk generasi milenial. Tinggal di TOD tidak hanya mengurangi beban lalu lintas berupa kemacetan lalu lintas namun juga mengurangi emisi gas buang kendaraan sehingga lingkungan (kualitas udara) bisa terjaga. Fasilitas umum di TOD juga memadai seperti taman bermain, sarana olahraga, ruang komersial sehingga penghuninya lebih nyaman tinggal di sini,” terang Menteri BUMN Erick Thohir.

Kemudian, Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan, Rusun TOD Rawa Buntu merupakan proyek sinergi BUMN, dengan penyediaan lahan dari PT KAI dan pembangunannya oleh Perumnas bersama kontraktor PT Adhi Karya.

Pembangunan Rusun TOD di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan dilakukan oleh Perum Perumnas di atas lahan seluas 24.626 m2 sebanyak 6 tower dengan total hunian sebanyak 3.632 unit. Pada tahap pertama dibangun sebanyak 3 tower terdiri dari 1.816 unit terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.

Hunian Milenial

Bagi Kementerian PUPR pembangunan perumahan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) menjadi salah satu agenda khusus untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal generasi milenial. Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo mengatakan, tuntutan akan kebutuhan rumah yang layak sangat tinggi untuk para milenial. “Kami telah menerapkan beberapa upaya antara lain pembangunan perumahan di lokasi strategis berkonsep TOD,” ujarnya. Menurutnya, konsep TOD yang berada di lokasi strategis, cocok dengan karakteristik generasi milenial yang ingin serba cepat dan mudah dalam mengakses transportasi.

“Berdasarkan pengamatan, milenial juga memiliki kecenderungan menempati tempat tinggal dengan cara menyewa,” katanya. Sejalan dengan itu, ia menambahkan, pihaknya telah membuat desain (design) rumah susun sesuai dengan karakteristik generasi milenial. Terdapat tiga kelompok milenial, yakni milenial awal, berkembang, dan maju.

“Milenial awal yakni usia 20-25 tahun dengan desain rumah susun tipe 24. Milenial berkembang, usia 25-35 tahun dengan desain rumah susun dan tapak tipe 36. Dan milenial maju 35 tahun dengan tipe 45,” paparnya.

John Wempi Wetipo juga menyampaikan, bahwa pihaknya bersama dengan lembaga lain serta pengembang membuat skema pembayaran yang memudahkan generasi milenial memiliki hunian. “Perlu saya ingatkan bahwa rumah adalah tempat tinggal yang aman dan tempat pembinaan keluarga, di samping itu juga merupakan aset bagi pemiliknya. Oleh karena itu rumah bagi milenial merupakan investasi di masa yang akan datang.” pungkasnya.

 

Sumber: KIPRAH Vol 111 th XX | Oktober 2021